Liveness detection merupakan teknologi yang memanfaatkan algoritma cerdas untuk memastikan apakah identitas biometrik yang terdeteksi merupakan manusia asli dan hidup atau hanya benda mati. Liveness detection biasanya digunakan dalam verifikasi identitas biometrik face recognition. Liveness detection merupakan sistem teknologi biometrik untuk mendeteksi keaslian suatu sidik jari, wajah, ataupun biometrik lain dari seseorang.
Cara kerja inilah yang menjadikan face recognition sebagai liveness detection, yaitu apakah objek yang melakukan registrasi adalah benar objek hidup atau tidak. Jika Anda sudah mendaftar dan melakukan identifikasi wajah menggunakan face recognition, maka hanya Anda yang bisa mengakses handphone atau aplikasi tertentu. Seseorang tidak akan dapat mengakses handphone atau aplikasi tersebut dengan mudah, meski menggunakan identitas seperti foto atau video yang menunjukkan wajah Anda. Jadi, keamanan meningkat dan privasi pun akan terjaga dengan baik.
Teknologi ini pada dasarnya beroperasi di belakang layar, mendeteksi fitur serangan spoofing seperti printed dan replay attack, hingga pengamatan pasif fitur seperti tekstur kulit. Sistem ini dapat digunakan untuk kebutuhan keamanan dan perlindungan hukum jika terjadi pelanggaran akibat pemalsuan data.
Cara kerja sistem liveness detection adalah mengidentifikasi, verifikasi, dan autentikasi identitas objek lewat kamera. Identitas ini harus lebih dulu terdaftar di sistem. Hal-hal yang akan dideteksi lewat fitur face recognition, antara lain tekstur kulit, kedalaman, hingga gerakan. Sistem ini akan menangkap beberapa bentuk wajah secara cepat dalam satu frame. Terdapat dua metode utama liveness detection, yaitu aktif dan pasif.
Metode aktif akan meminta pengguna melakukan tindakan yang tidak dapat dengan mudah diduplikasi dengan spoofing. Mungkin juga menggabungkan beberapa modalitas challenge yang diberikan, misalnya challenge user untuk menoleh ke kiri/kanan dan membuka mulut.
Sedangkan untuk metode deteksi pasif lebih mengutamakan algoritma untuk mendeteksi objek gambar tidak langsung, alias tanpa interaksi langsung dari pengguna. Hasil pengambilan data biometriknya akan berkualitas tinggi, jika dalam proses pendaftaran meningkatkan kinerja pendeteksi keaktifan dan kecocokan.